Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo saat menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, (ANTARA/Andi Firdaus)
Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka peluang kerja sama dengan China untuk proyek infrastruktur Giant Sea Wall Pantura.
Hal itu disampaikan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, merespons pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden Xi Jinping di Beijing, Rabu (3/9).
"Saya ingin dengar juga apa yang yang menjadi pembicaraan Pak Presiden Prabowo di China dengan Presiden Xi Jinping, termasuk apakah ada kaitan langsung berkait dengan sejumlah proyek infrastruktur," kata AHY saat tiba di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk menghadiri rapat bersama Presiden.
Ia mengatakan bahwa pemerintah tengah mengawal sejumlah proyek strategis nasional berskala besar, termasuk pembangunan Giant Sea Wall di Pantura dan perluasan trayek kereta cepat.
Ia menilai proyek tersebut membutuhkan dukungan investasi asing agar bisa terealisasi optimal.
"Karena sekali lagi, kami membutuhkan investasi untuk membantu membiayai pembangunan infrastruktur, terutama infrastruktur yang berskala besar," katanya.
Menurut AHY, pemerintah telah membentuk badan otorita khusus untuk menangani proyek perlindungan kawasan Pantura Jawa tersebut.
Kolaborasi dengan mitra internasional, termasuk China, dinilai dapat mempercepat perencanaan, pendanaan, hingga eksekusi lapangan.
“Yang paling penting adalah nanti bisa dieksekusi dengan baik,” katanya.
Pewarta: Andi FirdausEditor: Hisar Sitanggang Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.